Kopi sudah menjadi minuman yang umum bagi banyak orang, tidak hanya di Indonesia tapi juga diberbagai tempat lain di dunia. Menikmati kopi dengan sepiring pisang goreng hangat menjadi kebiasaan di Indonesia. Bahkan sekarang sudah menjadi urban lifestyle untuk ngopi di Café sepanjang hari.

Di daerah Aceh, kebiasaan minum kopi sudah mendarah daging. Ada yang menyebutnya “135” yaitu 1 gelas kopi diminum bersama 3 potong roti selama 5 jam. Namun kopi Aceh mempunyai kekhasan. Kopi Aceh harus disaring berkali-kali sebelum dihidangkan. Warnanya cenderung tidak pekat serta rasanya sedikit asam. Namun jangan dikira kopi itu tidak kuat. Untuk seorang yang terbiasa minum kopi seperti saya saja kopi itu sudah membuat dada berdetak lebih kencang. Waw, dasyat. Rasanya sedikit masam namun enak. Selain diminum sebagai kopi biasa, biasanya juga dibuat sebagai minuman olahan lain yang disebut “sanger”. Rasanya sedikit berbeda dengan kopi susu. Namun sampai sekarang saya pun tidak tahu campuran pastinya.

Perjalanan saya kali ini ke salah satu daerah yang masih bagian Aceh juga tetapi lebih dekat dengan Sumatera Utara yaitu Singkil. Masyarakat sana mempunyai kebiasaan sendiri dalam meminum kopi. Mereka lebih senang memakai kopi Medan yang ditumbuk sendiri. Warnanya lebih hitam dari kopi Aceh dan kopi Medan. Uniknya, mereka menghidangkan kopi dalam gelas kecil yang diisi penuh sehingga tumpah. Jika tidak tumpah, mereka merasa belum siap untuk dihidangkan. Unik bukan? Mungkin supaya tidak rugi ya.

IMG_0443