Stranded in Aceh
18 Jun
Kembali lagi bercerita tentang Nias. Ya, walaupun bukan kampung halaman ku, aku suka sekali pergi ke pulau Nias. Selain teman-temanku yang ramah di sana, pemandangan di sana sangat indah. Salah satu tempat yang bisa dikunjungi di Nias adalah Bawomatoluo. Daerah itu terletak di Kabupaten Nias Selatan Kepulauan Nias. Bisa dicapai sekitar 1 jam dari Teluk dalam.
Ada apa di Bawomatoluo?
Bawomatoluo adalah salah satu kampung tradisional di Nias. Namun tidak terlalu tradisional karena penduduknya sudah pakai baju layaknya orang di kota. Kampung ini memang terletak lebih tinggi dari jalan masuknya karena memang Nias itu daerah Berbukit. Saat kita sampai di pintu masuknya, beberapa anak berumur sekitar 10tahun akan datang mengerumuni kita untuk menjual cendera mata khas Bawomatoluo. Pemandangan yang menarik di sini adalah tata ruangnya. Rumahnya masih rumah adat orang Nias (walaupun dibeberapa bagian sudah diadaptasi dengan yang baru seperti atap seng –> seharusnya rumbia). Di kampung ini juga terdapat rumah adat nias paling besar. Rumah ini dibuat dari kayu-kayu besar yang sangat kokoh. Waw, coba lihat! kayu besar ini tidak ada sambungannya. Ukiran khas Nias juga melengkapi keindahan dinding kayu Rumah Besar ini. Rumah ini sedikit gelap karena tidak semua ruang dipasang lampu listrik. Tahukah kamu pintu masuknya sengaja dibuat rendah (sekitar 1,5 meter). Sengaja dirancang seperti itu supaya setiap orang yang masuk harus menunduk yang sekaligus berarti menghormati pemilik rumah.
Jika ingin melihat atraksi lompat batu, kita bisa membayar Rp 25.000 per orang lompat. Jika punya Rp 75.000 berarti kita bisa melihat 3 orang lompat (dari muda sampai orang tua). Sungguh hebat mereka. Coba saja lihat. Batu untuk loncat (Hombo Batu) tersebut lebih tinggi dari pada aku. Kalau badanku sekitar 160cm berarti Hombo Batu tersebut sekitar 2meter. Hmm, kalau dipikir berarti seharusnya orang Nias bisa menjadi atlit lompat tinggi profesional. Ya, karena dahulu orang Nias dikatakan dewasa jika sudah dapat melakukan lompat batu. Keahlian ini berguna bagi mereka sewaktu menghadapi perang. Mereka bisa melompati benteng musuh dengan mudah. Siapa yang sangka ya, ternyata keahlian tersebut sekarang bisa digunakan untuk mencari duit? Lihat deh, aku bergaya loncat batu! Cocok gak? Padahal aku sama sekali tidak bisa loncat.Hahaha…..
Senang juga bisa berkeliling di Kampung Bawomatoluo. Karena aku datang sambil bekerja, tidak banyak yang bisa ku ceritakan. Tapi cukup menarikkan untuk didatangi?
Jangan takut, asal kita baik, orang Nias juga akan ramah kepada kita.
Jika tertarik mengunjungi Nias, aku bisa bantu kamu untuk perjalanan di sana.
2 Responses for "Bawomatoluo"
saya tertarik mau ke nias donk
Wow, this post is pleasant, my younger sister is analyzing these kinds of things, thus
I am going to convey her.
Leave a reply