I found this letter in my room. But so sorry, I can’t translate this letter into English in an appropriate language. Than I decided not to rewrite it in English because it may loose it touch on my heart.

kita memang cuma 2 ekor merpati yang coba saling bantu terbang, padahal sebenarnya sayap kita lagi patah.
Kita juga tahu untuk membuat sayap itu utuh kita butuh patahannya.
Dan kita sadar bahwa sayap itu bukan hilang tapi masih ditinggal di suatu tempat.
Aku tahu tempatku meninggalkan patahan itu.
Aku sedang meminjamkan sayap ku padanya agar dia bisa terbang
Saat ini dia hampir terbang
Dan aku tidak mau meminjamkan sayap ku untuk yang lain lagi terbang
Saat ini aku mau terbang sendiri…
Setinggi-tingginya…
Sejauh-jauhnya…
Kalau kamu mau terbang seperti aku
Kamu harus cari dulu di mana kamu letakkan patahan itu
Kenali dia agar kamu yakin benar itulah patahan sayap yang kamu cari
Karena hanya Pemiliknya yang kenal betul sayapnya walau sudah patah
Ambil sayap itu dan jangan pernah kamu tinggalkan lagi
Biar kamu bisa terbang bersama ku
Nanti aku kenalkan dengan pohon-pohon di hutan sana
Aku ajak kamu berburu cacing bersama
Akan ku kenalkan juga dengan awan-awan di langit
Tapi MAAF…
bukan dengan meminjamkan sayapku
Karena kalau ku pinjamkan kamu cuma akan bisa terbang dengan sayap pinjaman bukan milik sendiri
Bukan itu yang ku harapkan
Aku mau kamu bisa punya sayap seutuhnya biar bisa terbang tinggi sekali
Bahkan lebih tinggi dari aku
Kamu mau kan membuatnya utuh?

broken wings image