Pernah dengar Tegi ndarawa? Mungkin ini pertama kali kalian mendengar yang namanya tegi ndarawa. Ini adalah nama salah satu gua yang terletak di Gunung Sitoli – Nias. Dari namanya bisa juga dibilang sebagai gua nya orang Islam di pulau Nias. Tegi itu artinya gua, dan ‘ndrawa adalah sebutan untuk orang Islam. Cerita singkatnya sewaktu pertama kali orang Islam datang ke pulau Nias, di gua tersebutlah mereka tingal. Jadi gua tersebut semacam rumah bagi mereka. Mereka tidur dan melakukan berbagai kegiatan sehari-hari di gua tersebut. Dari gua tersebutlah ajaran agama Islam menyebar di pulau Nias. Ya pulau kecil dengan mayoritas agama Nasrani. Penduduk dengan agama Islam dapat ditemui di daerah pesisir pulau ini yang antara lain berasal dari suku Aceh, Minang, dan Batak.

Wih, sewaktu saya ke sana memang didalam gua tersebut terasa sejuk. Stalaktit-stalaktit bergantungan di sepanjang gua tersebut bagai lidah-lidah raksasa yang sedang menjilati mangsanya.

TN21

Selagi menikmati keadaan gua tersebut, datang beberapa anak kecil yang entah dari mana datangnya mengajak kami bermain. Menyenangkan juga ada teman lain di sana. Melihat mereka berloncatan di atas setiap batu goa yang licin dengan bertelanjang kaki. Wah, saya begitu kagum melihat mereka. Sementara saya mencoba untuk berdiri tegak di batu yang licin tersebut, mereka malah berlarian dengan tawanya dan mengajak saya ikut berlari.

caving

Saya dan 3 orang teman lainnya mencoba masuk lebih dalam. Namun sayang kami hanya dapat mencapai sekitar 0,5 KM ke dalam goa karena tidak ada cahaya yang masuk. Sehingga satu orang teman saya memutuskan untuk menunggu sementara kami masuk lebih dalam lagi. Dengan sisa cahaya yang ada kami masuk sekitar 0,5 KM sampai tidak ada cahaya lagi dan kami memutuskan untuk keluar.

TN34

Setibanya di mulut goa ternyata teman yang sedang menunggu kami sudah dikelilingi dengan beberapa penduduk setempat yang entah dari mana mengetahui kalau kami datang ke goa tersebut. Begitu melilhat kami mereka menyerbu kami dengan tawaran untuk menjelajah goa tersebut. Mereka menawarkan fasilitas obor dan tali yang tidak jelas standar keamanannya. Berhubung tujuan kami memang bukan caving, maka kami menolak tawaran tersebut. Sayang ya, saya tidak menanyakan tarifnya mungkin ada juga yang tertarik menjelajah goa tersebut.

Tapi menurut saya menjelajah goa ini sepertinya perlu persiapan yang matang karena menurut informasi penduduk setempat goa yang panjangnya setengah dari pulau Nias akan berujung di pertengahan pulau Nias. Tapi jika hanya mau mampir di mulut goa seperti yang kami lakukan, jangan khawatir! Tidak perlu membawa bekal karena hanya sekitar 15 menit dari Gunung Sitoli jika menggunakan mobil.
Hmmm, lumayan juga untuk pengalaman caving bagi pemula….

TN7